Waktu itu saya ditunjuk sebagai salah satu utusan dari LPM Suara Kampus IAIN 'IB Padang untuk mengikuti Journalist Events yang diselenggarakan oleh LPPM Sektor FE Universitas Airlangga Surabaya. Saya berangakat dengan seorang teman Andri El Faruqi. Sebelum keSurabaya kami mampir diJakarta, ditempat saudara teman saya tadi, namanya acap disapa Ave ditempat kerjanya. Dia (Ave) bekerja disalahsatu perusahaan air minum mineral, dia juga alumnus Akademi Kimia Analis (AKA) Bogor. Kebetulan pada waktu itu hari Minggu lalu kami diajak keBogor karena hari Minggu dia tidak bekerja.
Kehidupan disana memang berbeda dengan diPadang. Tapi ada suatu perbedaan yang saya tidak tahu bagaimana menilainya. Malam sekitar jam 09.00 kami diajak kekampus AKA Bogor. Saya tanya mau ngapain, lalu dia jawab mau main bola. Saya membayangkan main bola dilapangan hijau dengan penerangan lampu yang banyak, wah.... mantap sekali fasilitas dikampus ini. Namun setelah sampai ditujuan ternyata dugaan saya salah, mereka main bola disuatu ruangan lepas, saya tidak tahu apakah itu GOR, GSG atau segala macam. Saya sedikit kaget, mereka begitu mudah untuk menggunakan ruangan tersebut hanya sekedar untuk main bola, pada main bola bisa dilakukan sore hari, apalagi sebagian dari mereka yang main bukan mahasiswa.
Pembaca mungkin bertanya mengapa saya kaget. Karena saya tidak menemui hal yang demikian dikampus saya yang katanya Islami. Coba pembaca berjalan pada malam hari dikampus pembaca akan menemui sekelompok orang yang berpakaian merah berbaris dilapangan gelap dengan sedikit penerangan melakukan kegiatan pokok (buka main bola) mereka sebagai salahsatu UKM. sedangkan didepan mereka berdiri gedung terang dan mega yang diberi nama Gedung Serba Guna. Ini yang membuat saya kaget, mengapa tidak menggunakan fasilitas yang ada. Saya tidak tahu apakah orang-orang yang berseragam merah tadi tidak meminta izin untuk menggunakan gedung tersebut atau tidak mendapatkan izin menggunakan fasilitas yang ada.
Banyak fasilitas dikampus yang katanya Islami ini yang tidak bisa digunakan. Gedung Auditorium yang dulu merupakan tempat kegiatan pokok yang berseragam merah tadi dan ekspo setiap UKM. Tapi sekarang penulis tidak tahu kegunaan gedung tersebut. Mobil kampus yang sedikit sulit untuk dipinjamkan seperti yang dialami oleh salah satu jurusan untuk keperluan Studi Banding namun akhirnya menggunakan angkutan umum juga. Saya berfikir untuk apa semua ini disediakan kalau bukan untuk digunakan. Bagaimana Pembaca menilainya ?
Kehidupan disana memang berbeda dengan diPadang. Tapi ada suatu perbedaan yang saya tidak tahu bagaimana menilainya. Malam sekitar jam 09.00 kami diajak kekampus AKA Bogor. Saya tanya mau ngapain, lalu dia jawab mau main bola. Saya membayangkan main bola dilapangan hijau dengan penerangan lampu yang banyak, wah.... mantap sekali fasilitas dikampus ini. Namun setelah sampai ditujuan ternyata dugaan saya salah, mereka main bola disuatu ruangan lepas, saya tidak tahu apakah itu GOR, GSG atau segala macam. Saya sedikit kaget, mereka begitu mudah untuk menggunakan ruangan tersebut hanya sekedar untuk main bola, pada main bola bisa dilakukan sore hari, apalagi sebagian dari mereka yang main bukan mahasiswa.
Pembaca mungkin bertanya mengapa saya kaget. Karena saya tidak menemui hal yang demikian dikampus saya yang katanya Islami. Coba pembaca berjalan pada malam hari dikampus pembaca akan menemui sekelompok orang yang berpakaian merah berbaris dilapangan gelap dengan sedikit penerangan melakukan kegiatan pokok (buka main bola) mereka sebagai salahsatu UKM. sedangkan didepan mereka berdiri gedung terang dan mega yang diberi nama Gedung Serba Guna. Ini yang membuat saya kaget, mengapa tidak menggunakan fasilitas yang ada. Saya tidak tahu apakah orang-orang yang berseragam merah tadi tidak meminta izin untuk menggunakan gedung tersebut atau tidak mendapatkan izin menggunakan fasilitas yang ada.
Banyak fasilitas dikampus yang katanya Islami ini yang tidak bisa digunakan. Gedung Auditorium yang dulu merupakan tempat kegiatan pokok yang berseragam merah tadi dan ekspo setiap UKM. Tapi sekarang penulis tidak tahu kegunaan gedung tersebut. Mobil kampus yang sedikit sulit untuk dipinjamkan seperti yang dialami oleh salah satu jurusan untuk keperluan Studi Banding namun akhirnya menggunakan angkutan umum juga. Saya berfikir untuk apa semua ini disediakan kalau bukan untuk digunakan. Bagaimana Pembaca menilainya ?
1 Komentar:
barangkali jiwa orang2 sono adalah jiwa2 pebisnis. jadi semua fasilitas yang ada dan seharusnya jadi suatu kemudahan bagi mahasiswa dijadikan ajang bisnis. "ada uang, ada barang!"
Posting Komentar
Komentarmu apa tentang foto ini ?